Oleh: Nasrullah, S.Pd.I
Mahasiswa
Pascasarjana,
Jurusan
Pemikiran dan Pendidikan Islam
Universitas Ibn
Khaldun Bogor
Muhasabah bisa kita artikan sebagai instropeksi, dan muhasabah bisa
juga diartikan sebagai evaluasi diri. Evaluasi? Evaluasi bisa dikatakan sebagai
proses penilaian/menilai. Berarti muhasabah bisa dimaksudkan dengan
mengevaluasi. Muhasabah berarti kita merenungkan kembali segala amal perbuatan
yang telah kita lakukan, seberapa banyak amal kebaikan dan keburukan yang telah
kita lakukan selama satu hari ini. Sudahkah kita merenungkannya? Padahal Allah
swt mengingatkan kepada hamba-hambaNya untuk selalu bermuhasabah, instropeksi
diri atas apa yang telah kita lakukan dan apakah bekal yang kita lakukan sudah
cukup layak untuk menggapai kebahagiaan akhirat? Lihat (Q.S al-Hasyr: 18).
Pada saat ini sebentar lagi dengan hitungan hari maupun jam saja
orang-orang akan merasakan pergantian tahun dari 2013 ke tahun 2014. Sebuah
pergantian tahun yang seringkali ditunggu-tunggu banyak orang. Selain
tasyakuran, selamatan karena masih diberikan umur yang panjang namun ada juga
sebagian orang yang mengisi pergantian tahun dengan acara hura-hura,
berfoya-foya dan agenda-agenda mubadzir lainnya. Berapa dana yang sudah
dikeluarkan hanya untuk perbuatan mubadzir ini. Banyak yang tidak sadar akan
sebenarnya semakin tahun semakin berkuranglah umurnya, berarti jatah atau sisa
hidupnya di dunia semakin berkurang. Apakah tidak sebaiknya dana-dana yang
dikeluarkan untuk acara tersebut dialih fungsikan untuk menyantuni anak-anak
yatim misalnya? Atau untuk orang-orang yang lebih membutuhkan lainnya. Jika
dialih fungsikan seperti itu maka tentu akan banyak sekali manfaat yang
didapat. Selain ia mendapatkan pahala, juga akan memberikan kebahagiaan
terhadap orang yang santuni serta manfaat-manfaat lainnya.
Sekali lagi fenomena ini adalah fenomena tiap tahunnya dilakukan
dan disaksikan oleh banyak orang entah di daerah manapun. Sangat menyedihkan
dan mengerikan ketika malam itu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Suatu
hal yang jelas-jelas melanggar agama yaitu pesta minum-minuman keras, narkoba,
perzinahan, dan tindak kriminal lainnya. Namun disela-sela itu/pada malam itu
juga banyak orang-orang yang melakukan kegiatan dzikir jama’i (dzikir
bersama-sama) dalam rangka bermuhasabah diri. Dan ini lah yang seharusnya
dilakukan oleh orang-orang beriman tatkala ingin meningkatkan keimanan mereka. Dzikir
merupakan salah satu cara untuk muhasabah. Mengingat kembali dosa-dosa lalu
yang pernah dilakukannya.
Islam mengajarkan agar selalu muhasabah. Muhasabah tidak hanya
dilakukan tiap tahun tapi harusnya muhasabah ini dilakukan tiap harinya bahkan
kalau perlu tiap jam, tiap detik nafas yang berhembus. Muhasabah bisa dilakukan
setiap malam ketika akan tidur atau ketika setiap shalat wajib maupun sunnha
seperti shalat malam misalnya, dengan begitu diharapkan seseorang yang siangnya
melakukan maksiat, keesokan harinya tidak melakukan maksiat, atau orang yang
siangnya sudah melakukan amal kebaikan, maka keesokan harinya diharapkan bisa
meningkatkan amal kebaikannya. Dan orang yang telah melakukan kebaikan-kebaikan
bisa lebih meningkatkan dan menambah kebaikan-kebaikan lainnya lebih banyak
lagi. Sangat bagus pepatah Arab untuk kita renungkan bersama “berbuat/beramallah
untuk duniamu seolah-olah engkau hidup selamanya, dan beramallah untuk
akhiratmu seolah-olah engkau mati besok”.
Pepatah Arab ini mengajarkan kepada kita bahwa hendaknya setiap
orang selalu beramal untuk kebaikannya di dunia dan akhirat. Bekerja untuk
dunia namun tidak melupakan akhirat. Bekerja di dunia adalah sebagai bekal
nantinya di akhirat. Sehingga dengan bekal yang banyak (takwa) maka itulah
sebaik-baik bekal yang menghantarkannya kepada kebahagiaan akhirat. Dari sini
juga hendaknya seseorang memperhatikan amal perbuatannya yang baik-baik (amal
shaleh). Sudahkah amal-amal kita mendapat ridho dari Allah swt atau sebaliknya?
Semoga kita selalu mendapatkan petunjuk untuk berada pada jalan yang
diridhoiNya. Allahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar