Assalamu'alaikum semuanya, dikatakan bahwa ; “Asshihhatu taaju ‘ala ru uushil ashaa i, laa yarauhaa illall mardhaa” itulah pepatah arab atau yang biasanya didunia pesantren dikenal dengan mahfuzhaat. terjemahan bebasnya kurang lebih adalah “kesehatan itu adalah mahkota bagi orang-orang yang sehat, tidaklah dapat dilihat mahkota tersebut bagi oarang-orang yang sehat kecuali orang-orang sakitlah yang dapat melihatnya”. Kalau kita telusuri, memang demikian bahwa diantara sekian banyak orang sehat di seluruh dunia ini terkhusus di negara Indonesia yang kita cintai ini tidak menyadari akan pentingnya kesehatan baik jasmani maupun rohani. Dan kesehatan ini juga merupakan salah satu nikmat di antara sekian banyak nilmat yang Allah berikan secara Cuma-Cuma kepada umat manusia, namun realitanya sangat banyak sekali manusia itu mempergunakan nikmat sehat ini untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, malah sebaliknya.
Kalau kita bayangkan memang selagi manusia itu sehat, mereka tidak sadar bahwa mereka telah diperbudak oleh hawa nafsunya sendiri. Perlu kita ketahui bersama bahwa didalam diri manusia itu terdapat 2 kekuatan yang saling tarik menarik yaitu “hati nurani dan hawa nafsu”. Hati nurani manusia itu akan senantiasa mengajak kepada kebaikan dan kebenaran sedangkan hawa nafsu akan selalu mengajak manusia kedalam kejahatan dan kesesatan. Jadi barang siapa yang mengikuti hati nuraninya maka akan selamatlah ia namun sebaliknya barang siapa yang mengikuti hawa nafsunya maka merugilah ia.
Benar apa yang dikatakan rasulullah saw bahwa dua nikmat yang sering dilupakan manusia itu adalah nikmat sehat dan waktu luang. Nikmat sehat bagi sebagian manusia terkadang akan terasa jika manusia itu sakit. Masih beruntung jika manusia itu ketika ia sakit sadar akan nikmat sehat ini namun alangkah ruginya orang yang ketika ia sakit namun ia tidak sadar akan pentingnya sehat itu. Orang yang benar-benar memiliki akal yang sehat sudah tentu akan memperbaiki dirinya setelah sakit dan orang yang akalnya tidak beres atau kurang sehat akan semakin menggila dan menjadi-jadi untuk melakukan perbuatan yang sia-sia sehingga dapat memberikan mudharat/bahaya baik bagi dirinya maupun orang lain.
Mudah-mudahan kita senantiasa mendapatkan petunjuk dari Allah menuju Shirathal Mustaqiim, sehingga kita benar-benar menjadi manusia yang diridhai olehNya. Allahumma Amin.
Cukup sekian dan terima kasih wassalamu’alaikum.
oleh ; Nasrullah
Entri Populer
-
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh Innal hamda lillah nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’udzubillahi min syuruuri ...
-
Assalamu'alaikum semuanya, dikatakan bahwa ; “Asshihhatu taaju ‘ala ru uushil ashaa i, laa yarauhaa illall mardhaa” itulah pepatah arab ...
-
(Sebuah resensi singkat terhadap karya Dr. Ulil Amri Syafri, M.A) Oleh: Nasrullah, S. Pd.I Pendidikan di Indonesia dewasa ini s...
-
SI TULAMAK dasar kada kawa mandangar ada makanan pina hanyar,langsung inya handak marasani. Tapi karna kada tapi panduitan makanya inya cuma...
-
Oleh: Nasrullah, M.Pd.I [1] Ketika penulis sedang berjalan di sebuah toko buku yang cukup terkenal (gramedia) di kota Bogor. Tiba-tiba p...
-
Oleh: Nasrullah Indonesia didirikan oleh para pendahulunya dengan perjuangan yang nyata. Memukul mundur kaum penjajah atas keterti...
-
Rumah Banjar Rumah Banjar adalah rumah tradisional suku Banjar. Arsitektur tradisional ciri-cirinya antara lain mempunyai perlambang, memp...
-
Oleh: Nasrullah, S.Pd.I Mahasiswa Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor, Jurusan Pemikiran dan Pendidikan Islam Tulisan ini...
-
Menanggapi terhadap tulisan yang telah disampaikan oleh bapak Hatta Rajasa dengan judul “Kembali ke Fitrah, Kembali ke Optimisme”. Berdasark...
-
Hari senin sore (16 April 2007), isteri saya yang baru pulang dari co-ass dari RSSA memberitahukan kepada saya, bahwa teman-teman akhowat is...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar